Aku Terluka Oleh Ungkapan JIwa ( Cerita Bersambung - Episode 3 )
Cukup lama Lisa termenung dalam lamunannya, tepat berada ditaman rumahnya, dalam lamunannya selalu merasakan rasa sakit yang sangat teramat dipagi senja ini, air mata mulai bercucuran dari plopak matanya, suatu kejadiaan yang sudah lama ia buang jauh - jauh kenapa teringat kembali, Aku sangat tersiksa akan bayangan ini, setiap aku termenung dalam lamunanku, kenapa jiwa ini tersentuh akan kenangan yang sangat memilukan, hatiku benar - benar runtuh dengan semuah kenangan yang sudah aku lalui dan kini hanya tinggal sisa dari setiap perjalanan yang sudah aku lalui. Lisa menghadapi masa - masa yang sangat sulit bagi seorang wanita, dimana dalam setiap langkahnya, ia selalu menyimpan dan mengenang rasa yang sangat memilukan terhadap jiwanya, setengah jam Lisa sangat asik dengan ratapan kosongnya.
Ia lupa akan jam kuliahnya yang sebentar lagi sudah memasuki jadwalnya hari ini, seolah - olah Lisa tidak ingin diganggu, dia sangat nyaman dengan halusinasi dipagi yang sejuk ini, semuah tamannya dipenuhi dengan setetes embun yang sangat indah, sambil memandang dengan lamunan yang jauh, Lisa terus memandang setiap tetes embun yang memberikan cahaya kehidupan bagi yang disinggahinya. Lagi - lagi Lisa menangis dan menunduk lemas, akan kehidupannya yang tersakiti akan sikap seseorang yang telah singgah direlung hatinya. Kehadirannya tidak membuat kehidupanya jernih, keruh yang ia dapat, Lisa seakan - akan ingin bangkit dari keterpurukan yang selama ini melandanya, dia tidak terima akan kondisinya yang membuat ia patah akan setiap langkahnya.
Setelah Lisa bangkit dari tempat lamunannya, Ia bergegas membersihkan tubuhnya yang sudah tercampur keringat dan juga debu, tak lama kemudian Lisa menunggu Rita, teman barunya sekaligus teman baru kampusnya, meskipun Rita sudah ia kenal sewaktu dikampus dulunya, ia bertemu dengan Rita saat kampus mengadakan seminar. Begitu Lisa sedang merapihkan barang keperluan kampusnya, ternyata Rita datang dan sudang menunggu diteras depan rumahnya, Lisa bergegas keluar dan menjumpai Rita.
Rita : " Haii..Lis
Lisa : " Haaaaiii ... sudah lama menunggu nih "
Rita : " Aku baru saja dateng Lis ", sory yaa, When I was delivered with daddy, suddenly a tire leaked
Lisa : " Noproblem, I've just finished preparing all campus needs .
Lisa : " Haaaaiii ... sudah lama menunggu nih "
Rita : " Aku baru saja dateng Lis ", sory yaa, When I was delivered with daddy, suddenly a tire leaked
Lisa : " Noproblem, I've just finished preparing all campus needs .
Mereka berdua saling tertawa, Lisa dan Rita akhirnya berangkat kekampus, mereka berdua sudah mulai menampakkan keakraban serta humoris, tidak ada rasa canggung diantaranya, dalam perjalanan mereka saling menceritakan bahkan saling berbagi pengalaman tentang seminar mereka dulu, dari keduanya mempunyai sisi - sisi kelebahan yang sama, hanya saja pengalamanlan yang membuat Lisa lebih unggul dari pada Rita. Gerbang kampus sudah semakin terlihat jelas dari dalam angkutan umum, sang penumpang memberikan aba - aba kepada pengemudi, bahwa tujuan penumpang hampir sampai, keduanya lantas turus dari angkutan umum tersebut, begitu memasuki area dalam kampus, Lisa dan Rita berpisah didepan ruangan administration.
Setelah semuah persyratan pendafataran mahasiswa terpenuhi, akhirnya Lisa langsung menuju ruangan barunya, dalam setiap langkahnya, jantungnya berdetak cepat, rasa grogi melandanya, karena dalam ruangan itu ia tidak mempunyai kenalan satupun, sedangkan Rita berada diruangan lantai atas, Lisa diruangan Lantai bawah. perona wajahnya yang merah semu telah menyelimuti kecantikan alami wajahnya, senyum tipisnya menghiasi aura indah wajahnya yang lugu, sifat pemalunya, sungguh paras yang sangat didambakan oleh orang - orang, karena sifat cantik dan lugu yang membaluti tubuhnya, ditambah lagi senyum tipis yang begitu anggun menghiasi wajahnya, Alisnya Sedikit tebal, lalu dagunya sangat oval, sorotan matanya sangat tajam, sungguh sempurna sekali paras fisiknya Lisa.
Begitu dia membuka ruangan kelas, ia merasa kaku akan langkahnya, Lisa kebingungan dengan situasinya saat ini, ia memperhatikan ruangan kelasnya sambil mencari tempat duduknya sambil bertanya basa - basi dengan semuah teman barunya yang berada didalam kelas, kebetulan sang dosen belum juga datang. Beberapa dari mereka ada yang merendah demi ingin menyapa teman barunya, Lisa hanya memberikan senyuman pada bibirnya yang tipis, sesekali Lisa menganggukan kepalanya hanya sekedar memberikan isyarat jawaban, teman - teman baru dikelasnya banyak yang menghapirinya untuk saling kenal, dalam benak Lisa merasakan grogi yang lumayan kuat atas sikap teman - teman barunya.
⇐ Bacalah Cerita Ini Sesuai Runtutan Halaman ⇒
0 Response to "Aku Terluka Oleh Ungkapan JIwa ( Cerita Bersambung - Episode 3 )"
Post a Comment